Showing posts with label Pubg. Show all posts
Showing posts with label Pubg. Show all posts

Thursday, March 28, 2019

Curhatan Unfaedah; Pubg di Blokir Kominfo

Dalam postingan ini saya hanya ingin berpendapat, semoga saja tidak ada diantara kalian yang tersinggung dengan apa yang ada dipikiran saya ini.

Apa yang akan kalian lakukan atau apa yang kalian rasakan jika ada orang yang melarang atau membatasi keinginan kalian?, mungkin ada dari kalian yang akan merasa kesal, marah, karena menganggap orang tersebut tidak menghargai kesenangan kita.

Mungkin perasaan itu yang tengah dirasakan oleh teman-teman yang bermain game pubg mobile. Seperti yang heboh diberitakan saat ini, bahwa pada wacana untuk larangan, atau pemblokiran game pubg di Indonesia oleh kominfo, yang mana wacana tersebut digagas oleh MUI (Majelis Ulama indonesia).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Dukung Pemblokiran PUBG

Hal tersebut faktanya didukung oleh beberapa pemimpin daerah, diantaranya gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dia berpendapat bahwa keputusan majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa kalau pabji ini haram, semata-mata karena ingin melindungi tatanan hidup masyarakat Indonesia.


Karena seperti yang sudah kita ketahui bersama baru-baru ini ada kejadian penembakan di Selandia Baru. Saya sendiri tidak mengerti mengapa mereka mengaitkan peristiwa tersebut dengan game.

Mereka beranggapan kalau game Player Unknown's Battleground mengandung unsur kekerasan yang akan memicu orang atau pihak tertentu untuk berperilaku atau meniru aksi yang ada di dalam game.

Jika hanya mengkaji sesuatu dengan cara simpel begitu, kenapa tidak dari dulu melakukan pelarangan dan pemblokiran terhadap game-game action yang dengan jelas mempertontonkan penembakan, pemberontakan, perkelahian, atau kekerasan lainnya untuk beredar di Indonesia?

Saya sendiri pernah merasakan kesenangan bermain game pubg bersama teman-teman, rasa senang ketika mendapat chicken diner bersama, merupakan pengalaman yang tidak akan terlupakan.

Ada teman saya yang dulunya tidak ingin bersosialisasi dan selalu mengurung diri di rumah, saat ini sudah punya banyak teman berkat game pubg. Bahkan dia dan teman-teman barunya sudah membuat sebuah tim dan sempat juga menjuarai event pubg, meskipun baru sebatas even daerah saja.

Namun, hal itu justru membuat orang tuanya bangga dan terus mensupport akan kesenangan dari teman saya ini. Itulah hal positif yang secara langsung saya rasakan dan saya lihat, berkaitan dengan game ini.

Sebenarnya masih banyak hal positif lainnya yang bisa ditemukan dalam kita bermain game, namun ada saja sekelompok orang yang selalu mencari kesalahan atau memandangnya dari sisi negatif.

Anak 16 Tahun Menulis Petisi “Tolak Fatwa Haram dan Pemblokiran PUBG”

Petisi Jeremia Luordes Tolak Fatwa Haram dan Pemblokiran PUBG
Petisi Jeremia Luordes Tolak Fatwa Haram dan Pemblokiran PUBG
Yang ingin mendukung petisi ini langsung saja ke situs change.org

Petisi penolakan oleh anak ini terkait pemblokiran game pubg, ditujukan langsung kepada kepala negara Republik Indonesia, yaitu Bapak Presiden Jokowi, serta pihak terkait lainnya, seperti Kominfo dan Majelis Ulama Indonesia. Saat terakhir artikel ini ditulis (28 Maret 2019), sudah sekitar 14.880 orang yang mendukung petisi ini. Dalam uraiannya tentang petisi online itu, Jeremia menulis;

"Meskipun begitu saya setuju game PUBG diblokir, asalkan, semua game bertema peperangan dan tembak-tembakan di media apapun (smartphone dan tempat bermain di mall) juga dihilangkan, bukan hanya PUBG, semua film yang bertemakan peperangan dan perkelahian bersenjata (baik itu di bioskop maupun di televisi) juga diblokir. Sekalian kalau memungkinkan pabrik pisau dapur juga ditutup di Indonesia sebab sangat berisiko mengakibatkan pembunuhan dan penusukan di lingkungan".

Jika melihatnya dari sudut pandang anak ini, yang saya tangkap, dia ingin mengatakan bahwa kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah tidak boleh setengah-setengah, jika pelarangan PUBG Mobile disebabkan oleh unsur kekerasan dalam permainan, permainan lain yang juga ada unsur kekerasan didalamnya, harus juga diperlakukan sama. Seolah game pubji menjadi kambing hitam untuk kasus terorisme yang terjadi di Selandia Baru beberapa waktu lalu, yang efeknya merembes sampai ke negara ini.

Saya sendiri mendukung petisi ini, karna menurut saya, yang menjadi masalah di sini bukan karena gamenya, namun balik lagi ke pribadi atau personal dari orang yang memainkannya.

Sekian dulu artikel ini saya buat walaupun tidak akan berefek banyak, tapi saya percaya bahwa saya tidak sendiri, bahwa ada banyak teman-teman gamers di luar sana yang sependapat dengan saya.

Terima kasih sudah berkunjung di blog gerobakgaming.